Sebagai kepala daerah, Bupati
Bolmut Drs Hi Depri Pontoh adalah gambaran keteladanan yang patut ditiru. Tak
ada satu pun sekurity yang ditugaskan berjaga di kediaman orang nomor satu
Bolmut itu. Rumah itu sama seperti rumah warga lainnya, bebas bagi warga
sekitar untuk masuk dan keluar. Belakangan terkuak, jika kondisi ini memang
diinginkan bupati, agar setiap warganya bisa leluasa datang berdiskusi hingga
curhat.
“Banyak yang curhat ke bapak
soal masalah hidup hingga urusan pribadi. Terkadang beliau menangis semalaman
setelah mendengar berbagai curhatan warga itu. Namun beliau juga senantiasa
memberikan solusi,” ujar salah seorang figur ASN terdekat Depri, kemarin.
Diantara curhatan warga kepada
Depri adalah tidak mampu bayar anak kuliah. Curhatan sejenis ini nyaris setiap
pagi dan sore menghampirinya. Bahkan terkadang, curhatan-curhatan ini juga
mendampingi Depri saat sedang melaksanakan rutinitas di kantor. “Setiap hari
beliau selalu kedatangan warga yang silih berganti menyampaikan beragam maksud
dan persoalan yang dihadapi,” tandas sang ASN ini.
Pemandangan yang kerap ditemui
ASN ini ketika Depri tengah berbicara dengan warganya, adalah pemandangan pilu,
saat warga dan kepala daerahnya itu sama-sama berlinang air mata. Dengan nada
terbata-bata sembari terisak, para warga ini sangat leluasa menyampaikan maksud
hati mereka, sembari berharap Depri bisa memberi solusi.
Ada yang terkendala biaya saat
anak hendak diwisuda, ada persoalan perseteruan antar keluarga, hingga
persoalan rumah tangga. “Biasanya sarapan pagi bapak berganti menu menjadi
curhatan warga, sehingga ditunda hingga sarapan siang. Saya coba sebutkan satu
contoh curhat warga. Papa Adit torang ini mo datang minta tolong, napa anak mo
maso kuliah kasiang mar ndak ada biaya, kalo boleh tolong akang,” ungkap ASN
ini lagi.
Menurut ASN ini, warga memang
telah terbiasa mengadu kepada sang bupati, karena dipastikan Depri mampu
menyanggupi setiap curhatan. Mereka juga merasa nyaman untuk bicara terang
benderang di hadapan bupati, karena pribadi Depri yang sangat menyenangkan dan
menenangkan. Diantara warga tersebut ada yang mengeluh sakit dan belum bisa
berobat karena biaya. Setelah terlibat perbincangan santai, DP (sapaan akrab
Depri-red) akan langsung mengarahkan warganya itu untuk berobat dan tidak
menunda-nunda, sembari memberikan bekal untuk biaya pengobatan. Demikian juga
kepada warga yang mengeluh biaya skripsi anak-anaknya, Depri memberi masukan
dan bekal biaya skripsi yang dibutuhkan, sembari mengucap harapan agar bisa
segera selesai dan kembali ke Bolmut untuk membangun daerah.
“Papa Adit biasanya akan
bilang, sama seperti anak-anaknya dahulu, ketika masuk skripsi pasti butuh
biaya. Maka dengan segala upaya biaya itu harus dibantu agar bisa cepat selesai
dan kembali untuk membangun daerah,” urai ASN ini.
Sementara salah satu kerabat
DP yang juga enggan disebutkan namanya mengatakan, tidak hanya warga. PNS
hingga tokoh-tokoh elit di daerah ini sering datang dan mengadukan masalahnya.
Setiap kali keluhan itu datang, DP senantiasa mampu membantu tanpa harus
memberi tahu kepada orang lain.
“So lama ini rahasia torang
jaga, tapi kayaknya Kakay so talalu orang jaga hina. Begini baiknya torang pe
pemimpin ini dalam menghadapi warga, bahawan hingga kolega. Saya memang
keluarga, tapi saya cerita kenyataan yang terjadi setiap hari. Inilah pemimpin
yang harus kita yakini akan mampu mempertahankan nafas daerah terus kuat dan
kokoh,” kuncinya.
0 komentar:
Posting Komentar