Rabu, 26 April 2017

Sebagai kepala daerah, Bupati Bolmut Drs Hi Depri Pontoh adalah gambaran keteladanan yang patut ditiru. Tak ada satu pun sekurity yang ditugaskan berjaga di kediaman orang nomor satu Bolmut itu. Rumah itu sama seperti rumah warga lainnya, bebas bagi warga sekitar untuk masuk dan keluar. Belakangan terkuak, jika kondisi ini memang diinginkan bupati, agar setiap warganya bisa leluasa datang berdiskusi hingga curhat.


“Banyak yang curhat ke bapak soal masalah hidup hingga urusan pribadi. Terkadang beliau menangis semalaman setelah mendengar berbagai curhatan warga itu. Namun beliau juga senantiasa memberikan solusi,” ujar salah seorang figur ASN terdekat Depri, kemarin.


Diantara curhatan warga kepada Depri adalah tidak mampu bayar anak kuliah. Curhatan sejenis ini nyaris setiap pagi dan sore menghampirinya. Bahkan terkadang, curhatan-curhatan ini juga mendampingi Depri saat sedang melaksanakan rutinitas di kantor. “Setiap hari beliau selalu kedatangan warga yang silih berganti menyampaikan beragam maksud dan persoalan yang dihadapi,” tandas sang ASN ini.

Pemandangan yang kerap ditemui ASN ini ketika Depri tengah berbicara dengan warganya, adalah pemandangan pilu, saat warga dan kepala daerahnya itu sama-sama berlinang air mata. Dengan nada terbata-bata sembari terisak, para warga ini sangat leluasa menyampaikan maksud hati mereka, sembari berharap Depri bisa memberi solusi.

Ada yang terkendala biaya saat anak hendak diwisuda, ada persoalan perseteruan antar keluarga, hingga persoalan rumah tangga. “Biasanya sarapan pagi bapak berganti menu menjadi curhatan warga, sehingga ditunda hingga sarapan siang. Saya coba sebutkan satu contoh curhat warga. Papa Adit torang ini mo datang minta tolong, napa anak mo maso kuliah kasiang mar ndak ada biaya, kalo boleh tolong akang,” ungkap ASN ini lagi.

Menurut ASN ini, warga memang telah terbiasa mengadu kepada sang bupati, karena dipastikan Depri mampu menyanggupi setiap curhatan. Mereka juga merasa nyaman untuk bicara terang benderang di hadapan bupati, karena pribadi Depri yang sangat menyenangkan dan menenangkan. Diantara warga tersebut ada yang mengeluh sakit dan belum bisa berobat karena biaya. Setelah terlibat perbincangan santai, DP (sapaan akrab Depri-red) akan langsung mengarahkan warganya itu untuk berobat dan tidak menunda-nunda, sembari memberikan bekal untuk biaya pengobatan. Demikian juga kepada warga yang mengeluh biaya skripsi anak-anaknya, Depri memberi masukan dan bekal biaya skripsi yang dibutuhkan, sembari mengucap harapan agar bisa segera selesai dan kembali ke Bolmut untuk membangun daerah.

“Papa Adit biasanya akan bilang, sama seperti anak-anaknya dahulu, ketika masuk skripsi pasti butuh biaya. Maka dengan segala upaya biaya itu harus dibantu agar bisa cepat selesai dan kembali untuk membangun daerah,” urai ASN ini.

Sementara salah satu kerabat DP yang juga enggan disebutkan namanya mengatakan, tidak hanya warga. PNS hingga tokoh-tokoh elit di daerah ini sering datang dan mengadukan masalahnya. Setiap kali keluhan itu datang, DP senantiasa mampu membantu tanpa harus memberi tahu kepada orang lain.

“So lama ini rahasia torang jaga, tapi kayaknya Kakay so talalu orang jaga hina. Begini baiknya torang pe pemimpin ini dalam menghadapi warga, bahawan hingga kolega. Saya memang keluarga, tapi saya cerita kenyataan yang terjadi setiap hari. Inilah pemimpin yang harus kita yakini akan mampu mempertahankan nafas daerah terus kuat dan kokoh,” kuncinya. 

0 komentar:

Posting Komentar

PROMOSI EVENT

Unordered List

Sample Text

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Icons

Featured Posts

Cari Blog Ini

Followers

Sample Text

HTML Table

Ordered List

RUANG PUBLIK

KATA MOTIVASI

GRAFIS PEMBANGUNAN

DP DALAM LENSA

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget